Makanan Ringan Khas Ibu kota ( Jakarte )

Kerak Telor Mak yoss Mas Bro...

Rahasia Sumber Tenaga Di Pagi hari

Paketan Nasi Uduk ( Breakfast ) Create. Borem

Nasi Uduk Spesial

Sarapan sehat di bawah jam 10 pagi

Nasi Uduk Paket Hemat

Warung Makan Nasi Uduk Perm.Kirana Cikarang ( 081806578057)

Nasi Uduk 17

Masakkan Asli Betawi Hp. 0818 - 0657 - 8057

Kamis, 27 Februari 2014

Sejarah Singkat Monas ( Monumen Nasional )

Sejarah Didirikannya Tugu Monas
Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949, Presiden Sukarno mulai memikirkan pembangunan sebuah monumen nasional yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana Merdeka. Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara perancangan monumen nasional digelar pada tahun 1955. Terdapat 51 karya yang masuk, akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad. Sayembara kedua digelar pada tahun 1960 tapi sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban untuk menunjukkan rancangannya kepada Sukarno. Akan tetapi Sukarno kurang menyukai rancangan itu dan ia menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan yoni. Silaban kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi rancangan yang diajukan Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban menolak merancang bangunan yang lebih kecil, dan menyarankan pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik. Sukarno kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. Pembangunan Tugu Monumen Nasional atau Monas berdasarkan keputusan Presiden RI Nomor 214 Tahun 1959 tanggal 30 Agustus 1959 tentang Pembentukan Panitia Monumen Nasional yang diketahui oleh Kolonel Umar Wirahadikusumah, Komandan KMKB Jakarta Raya. Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45, melambangkan 17 Agustus 1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ke dalam rancangan monumen itu. Tugu Peringatan Nasional ini kemudian dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961.
Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959. Keseluruhan bangunan Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia yaitu Soedarsono, Frederich Silaban dan Ir. Rooseno. Pada tanggal 17 Agustus 1961, Monas diresmikan oleh Presiden Soekarno. Dan mulai dibuka untuk umum sejak tanggal 12 Juli 1975.
Sedangkan wilayah taman hutan kota di sekitar Monas dahulu dikenal dengan nama Lapangan Gambir. Kemudian sempat berubah nama beberapa kali menjadi Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas dan kemudian menjadi Taman Monas.
Ukuran dan Isi Monas
Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.
Lidah Api
Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan. Pelataran Puncak
Pelataran puncak luasnya 11×11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.
Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya 45×45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.
Museum Sejarah Perjuangan Nasional
Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80×80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI.

Selasa, 25 Februari 2014

Macam - macam sajian jengkol




Sajian Jengkol



Resep Semur Jengkol Empuk Paling Enak - Khas betawi . Cara membuat nya memang sedikit lama tapi tenang sob karna itu mudah . Banyak sekali para reseper's yang merendam nya beberapa hari untuk menghasilkan jengkol yang empuk , tapi menurut saya itu terlalu lama untuk memasak makanan yang memiliki bau khas tersendiri ini . Memang jika kita mengkonsumsi makanan ini nafas kita akan mengeluarkan bau khas dari jengkol , Saya sendiri awalnya tidak suka dengan jengkol , tapi lama kelamaan memang rasanya enak jika di olah dengan resep  . Jengkol sendiri sudah sangat banyak peminat nya , yang paling banyak adalah para orang tua , tapi tidak sedikit juga kaum muda yang juga sangat tertarik dengan makanan ini .


Resep semur jengkol empuk

Bahan semur jengkol empuk :
  • 500 gram jengkol kualitas sedang
  • 4 lembar daun salam
  • 7 lembar daun jeruk nipis
  • 2 cm lengkuas , digeprek saja
  • secukupnya kecap kental manis
  • secukupnya garam dan penyedap rasa<
  • air untuk merebus

Bumbu halus semur jengkol :

8 siung bawang merah
4 siung bawang putih
5 buah cabai rawit merah (bisa di tambah jika suka pedas)
3 butir kemiri
secukupnya merica

Cara membuat semur jengkol empuk :
  1. Rebus jengkol yang sudah di kupas kulitnya dengan panci tertutup hingga empuk , kurang lebih 2 jam . Jika air habis tambahkan lagi ari nya .
  2. Jika sudah empuk , angkat , dinginkan lalu pipihkan semua jengkol , sisihkan .
  3. Panaskan minyak , tumis bumbu halus , lengkuas , daun salam dan daun jeruk tunggu hingga harum sambil sesekali di aduk .
  4. Masukan jengkol , aduk merata , lalu tuangi sedikit air matang aduk lagi hingga merata .
  5. Tambahkan kecap kental manis , garam dan penyedap rasa , aduk merata .
  6. Tunggu hingga air mengering dan bumbu meresap ke dalam daging jengkol , angkat .
  7. Hidangkan jengkol dengan sepiring nasi putih hangat .

Semur jengkol yang memiliki bau khas ini siap anda santap , dan rasanya tentu enak karna resepnya ala tempatresepku.blogspot.com . Dan tentunya anda sudah banyak menghemat waktu karna tidak perlu merendam jengkol berhari hari yang sangat membosankan itu . Bagikan Resep semur jengkol empuk paling enak ini ke semua teman sobat , karna saya yakin mereka membutuhkan resep ini .